Posts

Showing posts from September, 2016

Salah pengertian (Cerpen tentang pajak motor)

Salah Pengertian oleh : Hijrah Anggraini Nashuha ketika aku mengalami hal yang tidak kuinginkan. Di situlah aku tahu bahwa apa yang kuyakini selama ini belum tentu benar. Saat itulah aku tahu bahwa aku telah salah pengertian. "priiitttt....!!" suara peluit menghentikanku. Polisi itu menyetopku. "sial" umpatku dalam hati. Aku sungguh tak menyangka jalan yang sering kulalui ada razia. Sungguh sial aku ini. "silakan minggir" ucap polisi itu, dengan kacamata hitam bertengger di wajahnya. Mungkin ia merasa lebih keren. Padahal ia memang cukup keren. Di saat seperti ini justru aku berpikiran yang tidak-tidak. Segera saja aku minggir. "matikan dulu motornya" kata polisi itu. Aku hanya mengangguk dan mematikan motorku. "punya SIM?" tanyanya. "punya pak" jawabku tegas. Untung saja aku sudah mengurus SIM enam bulan yang lalu. "mana? Sama STNK juga!" katanya lagi. Aku segera mengambil SIM dan STNK. Lalu memberikannya pa

Pilih pemimpinmu (PUISI)

Pilih pemimpinmu oleh : Hijrah Anggraini Nashuha apa itu pilkada? Tidak tahu siapa calon pemimpinmu? Tidak tahu Bupati, Gubernur, Walikota? Apa kau tahu mereka? Kau tahu pilkada adalah pemilihan kepala daerah kau tahu calon pemimpinmu adalah mereka yang adil dan bijaksana Bupati, Gubernur, Walikota mereka adalah pemimpinmu mereka adalah seseorang yang tulus membantu daerahmu Pilihlah pemimpinmu gunakan hak untuk memilih luangkanlah lima menit waktumu untuk tahu siapa calon pemimpinmu sehingga kau tak menyesal selama lima tahun hormatilah hasil pilkada hargai dan terima atas sebuah keputusan siapapun pemimpinmu ia adalah yang terbaik untuk daerahmu jangan pernah menerima amplop sakti amplop yang datang beberapa jam sebelum pemilu ingatlah jangan sampai kau menyesal lima tahun mendatang jika kau ditanya tempe sekarang atau ayam di masa yang akan datang apa jawabanmu? Pertanyaan seperti itu ibarat sebuah pemilu amplop sakti sekarang atau pemimpin yang baik di

cerpen broken home

Broken home kata orang anak yang akan menjadi korban. Kata orang pula anak itu akan menjadi nakal. Ah! Orang bodoh saja yang akan berpikir seperti itu. Hanya orang yang tidak punya otak, untuk menjadi nakal hanya karena kecewa orang tua mereka berpisah. Ya! Aku memang salah satu dari anak yang orang tuanya bercerai. Bahkan sekarang ini ayahku sudah menikah lagi. Namun hubunganku dengan ayah baik-baik saja, dengan ibu pun begitu. Dan akan terus begitu untukselanjutnya. Tak pernah kupungkiri jika aku juga kecewa. Pernah terluka dan merasa tak ada gunanya. Bahkan kehadiranku di tengah-tengah ayah dan ibuku tak menjadi alasan untuk mereka terus bersama. *** "Ceraikan aku, yah! Aku lelah terus kau duakan. Aku tahu tak ada cinta lagi diantara kita, tapi tak seharusnya kau selingkuh di belakangku!" teriak ibu waktu itu. selengkapnya klik di sini

tnetang harapan (PUISI)

Judul : Harapan buatku bertahan Oleh : Hijrah Anggraini Nashuha Semilir angin menerpa. Seolah berkata. Berjuanglah! Buatlah perubahan dalam hidupmu! Hujan turun setetes demi setetes. Hingga bumi menjadi basah. Seolah sedang berkata. Buatlah sedikit demi sedikit perubahan! Hingga harapan menjadi sebuah kenyataan. Hanya harapan yang membuatku bertahan. Dari kelamnya kehidupan. Perubahan kecil untuk secercah harapan. Buatku bangkit dari keputus asaan. Berjuang demi kehidupan. Hingga harapan itu menjadi nyata. Sragen, 09 Januari 2016 puisi ini juga di post di sini

pemimpin ideal

sering kita jumpai pemimpin yang ternyata itu jauh dari harapan kita, memilihnya. ada banayk kriteria dalam memilih pemimpin yang ideal diantara di sini