hijrah poenya

Kita Itu Satu Rona wajah berbeda. Namun tetaplah sama, wajah khas Indonesia. Anak Aceh, Jawa, ataupun Papua semua sama saja. Kita satu sebagai anak Indonesia. Begitu pula warna kulit dan logat bicara. Mungkin kau hitam selegam pantat panci. Mungkin kau putih seputih susu dan aku berwarna sawo matang. Namun itu tak mengubah satu hal bahwa kita adalah saudara. Kau aku dan dia, anak-anak generasi bangsa. Perbedaan bukan untuk saling menjatuhkan, bukan untuk saling menghina. Tapi saling menghargai dan toleransi. Setiap daerah memiliki khas masing-masing. Logat bicara boleh berbeda. Tapi kita tetap satu dengan bahasa nasional, Bahasa Indonesia. Abaikan logat bicara, kita berbicara dengan senyum kekeluargaan. Sebab kita adalah satu kesatuan Indonesia. Kita berbeda, kau dan aku tak akan sama. Dalam hal apapun, Tuhan menyiptakan setiap umat-Nya berbeda. Kelebihan dan kekurangan setiap manusia. Kita jadikan itu sebagai pelengkap, demi Indonesia. Perbedaan tidak untuk s

Apalah Arti Kemerdekaan di Era Digital Ini? Karya : Hijrah Anggraini Nashuha Jaman terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi, bahkan seiring waktu si doi juga berubah. Lupakan tentang doi! Saat ini kita memasuki era digital , dimana hampir semua orang tidak pernah lepas dari gadget. Dari bangun tidur sampai mau tidur orang-orang memegang gadget, bahkan dalam tidurpun bermimpi sedang main gadget. Haduh-haduh, era digital benar-benar mempengaruhi jiwa manusia. Eits, jangan marah dulu! Saya nggak bilang kalau yang kecanduan gadget itu gila loh ya? Mempengaruhi jiwa itu maknannya lebih luas dari sekadar gila, coba deh cari di gadget masing-masing. Bahkan seorang anak pun dipanggil ibunya tidak segera menyahut giliran di WA atau Line balasnya cepat. Itulah saking era digital merajalela. 250 juta penduduk Indonesia, berapa sih yang tidak memiliki gadget? Hampir semua memiliki gadget, dari pagi sampai malam memegang gadget. Tapi berapakah yang benar-benar menggunakannya demi