Apalah Arti Kemerdekaan di Era Digital Ini? Ngaku Cinta Indonesia, Pasti Baca!
Apalah Arti Kemerdekaan di Era Digital Ini?
Karya : Hijrah Anggraini Nashuha
Jaman terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi, bahkan seiring waktu si doi juga berubah. Lupakan tentang doi! Saat ini kita memasuki era digital, dimana hampir semua orang tidak pernah lepas dari gadget. Dari bangun tidur sampai mau tidur orang-orang memegang gadget, bahkan dalam tidurpun bermimpi sedang main gadget. Haduh-haduh, era digital benar-benar mempengaruhi jiwa manusia. Eits, jangan marah dulu! Saya nggak bilang kalau yang kecanduan gadget itu gila loh ya? Mempengaruhi jiwa itu maknannya lebih luas dari sekadar gila, coba deh cari di gadget masing-masing. Bahkan seorang anak pun dipanggil ibunya tidak segera menyahut giliran di WA atau Line balasnya cepat. Itulah saking era digital merajalela.
250 juta penduduk Indonesia, berapa sih yang tidak memiliki gadget? Hampir semua memiliki gadget, dari pagi sampai malam memegang gadget. Tapi berapakah yang benar-benar menggunakannya demi kebaikan Indonesia? Berapakah yang benar-benar memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk membangun bangsa? Dan berapakah yang menggunakan gadget untuk main-main dan chatting dengan si doi? Sungguh sangat disayangkan era digital ternyata menjarah rakyat terutama kaum muda untuk acuh pada bangsanya, tak lagi peduli dengan Indonesia. Hanya peduli tentang si doi dan keperluan pribadi.
Tak terasa sudah 72 tahun Indonesia merdeka. 72 tahun Indonesia merdeka dari penjajah. Tapi apalah arti kemerdekaan di era digital ini? Ketika jasa pahlawan diinjak-injak dengan meme. Ketika rakyat hanya bisa beradu mulut di media sosial tentang ini itu tanpa tahu dengan jelas duduk masalahnya. Ketika banyak rakyat kecil terlunta-lunta tapi mereka yang berada hanya melihat saja dan dijadikan status facebook. Oh ayolah, dimana hati nurani kita? Terletak dimana rasa kepedulian itu?
Kemerdekaan itu bebas bukan? Tapi, bukan berarti bebas untuk bertindak sesuka hati, ataupun bebas untuk menginjak-injak jasa orang lain. Bebas berarti bebas untuk melakukan apapun selama itu tidak melanggar hak asasi manusia dan norma-norma yang berlaku. Bermain gadget memang kebebasan bagi setiap orang, namun juga ada batasan-batasan tertentu dalam menggunakannya. Arti kemerdekaan di era digital ini adalah ketika setiap manusia menggunakan gadget dengan semestinya. Ketika kaum muda lepas dari hal-hal yang negatif karena gadget dan satu hal yang paling utama, kemerdekaan adalah ketika gadget digunakan untuk kemajuan bangsa. Ketika semua rakyat menjadikan gadget untuk sarana peduli pada orang lain bukan pamer atau menyombongkan diri, bukan peduli pada si doi tapi peduli pada kemajuan bangsa dan Negara. Saat itulah Indonesia merdeka di era digital.
Tulisan ini merupakan opini pribadi dari penulis, jika ada yang merasa tersinggung saya mohon maaf. Itu berarti anda adalah salah satu dari pecandu gadget. Jujur saya pribadi juga pecandu gadget, tapi saya mencoba untuk mengurangi penggunaan gadget untuk hal-hal yang tidak penting dan lebih menggunakannya untuk hal-hal positif. Salah satunya adalah menulis. Mari, kita sama-sama belajar dan berusaha terlepas dari kecanduan gadget demi diri sendiri, orang lain juga bangsa dan negara.
Bintaro, 13 agustus 2017
#Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog PalingBaru
#LombaBlogPalingBaru
Karya : Hijrah Anggraini Nashuha
Jaman terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi, bahkan seiring waktu si doi juga berubah. Lupakan tentang doi! Saat ini kita memasuki era digital, dimana hampir semua orang tidak pernah lepas dari gadget. Dari bangun tidur sampai mau tidur orang-orang memegang gadget, bahkan dalam tidurpun bermimpi sedang main gadget. Haduh-haduh, era digital benar-benar mempengaruhi jiwa manusia. Eits, jangan marah dulu! Saya nggak bilang kalau yang kecanduan gadget itu gila loh ya? Mempengaruhi jiwa itu maknannya lebih luas dari sekadar gila, coba deh cari di gadget masing-masing. Bahkan seorang anak pun dipanggil ibunya tidak segera menyahut giliran di WA atau Line balasnya cepat. Itulah saking era digital merajalela.
250 juta penduduk Indonesia, berapa sih yang tidak memiliki gadget? Hampir semua memiliki gadget, dari pagi sampai malam memegang gadget. Tapi berapakah yang benar-benar menggunakannya demi kebaikan Indonesia? Berapakah yang benar-benar memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk membangun bangsa? Dan berapakah yang menggunakan gadget untuk main-main dan chatting dengan si doi? Sungguh sangat disayangkan era digital ternyata menjarah rakyat terutama kaum muda untuk acuh pada bangsanya, tak lagi peduli dengan Indonesia. Hanya peduli tentang si doi dan keperluan pribadi.
Tak terasa sudah 72 tahun Indonesia merdeka. 72 tahun Indonesia merdeka dari penjajah. Tapi apalah arti kemerdekaan di era digital ini? Ketika jasa pahlawan diinjak-injak dengan meme. Ketika rakyat hanya bisa beradu mulut di media sosial tentang ini itu tanpa tahu dengan jelas duduk masalahnya. Ketika banyak rakyat kecil terlunta-lunta tapi mereka yang berada hanya melihat saja dan dijadikan status facebook. Oh ayolah, dimana hati nurani kita? Terletak dimana rasa kepedulian itu?
Kemerdekaan itu bebas bukan? Tapi, bukan berarti bebas untuk bertindak sesuka hati, ataupun bebas untuk menginjak-injak jasa orang lain. Bebas berarti bebas untuk melakukan apapun selama itu tidak melanggar hak asasi manusia dan norma-norma yang berlaku. Bermain gadget memang kebebasan bagi setiap orang, namun juga ada batasan-batasan tertentu dalam menggunakannya. Arti kemerdekaan di era digital ini adalah ketika setiap manusia menggunakan gadget dengan semestinya. Ketika kaum muda lepas dari hal-hal yang negatif karena gadget dan satu hal yang paling utama, kemerdekaan adalah ketika gadget digunakan untuk kemajuan bangsa. Ketika semua rakyat menjadikan gadget untuk sarana peduli pada orang lain bukan pamer atau menyombongkan diri, bukan peduli pada si doi tapi peduli pada kemajuan bangsa dan Negara. Saat itulah Indonesia merdeka di era digital.
Tulisan ini merupakan opini pribadi dari penulis, jika ada yang merasa tersinggung saya mohon maaf. Itu berarti anda adalah salah satu dari pecandu gadget. Jujur saya pribadi juga pecandu gadget, tapi saya mencoba untuk mengurangi penggunaan gadget untuk hal-hal yang tidak penting dan lebih menggunakannya untuk hal-hal positif. Salah satunya adalah menulis. Mari, kita sama-sama belajar dan berusaha terlepas dari kecanduan gadget demi diri sendiri, orang lain juga bangsa dan negara.
Bintaro, 13 agustus 2017
#Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog PalingBaru
#LombaBlogPalingBaru
Comments
Post a Comment