makalah olahraga renang
MAKALAH
OLAHRAGA RENANG
Disusun Oleh :
Nama
: Hijrah
Anggraini Nashuha
No
: 02
Kelas
:XI Akuntansi 3
Jurusan
: Olahraga
SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan rahmmatNya saya bisa menyelesaikan
makalah Pembelajaran Pembahasan, “Olahraga Renang”.
Penyusunan makalah ini, dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti, diharapkan semua yang membacanya dapat memahami tentang topik
tersebut. makalah ini jauh dari sempurna . Penyusun berharap kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada dosen pegasuh, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini
dengan baik. Bagi teman-teman yang membacanya, semoga memberi
manfaat dan menambah ilmu dan wawasan.
Sragen, September 2015
Penyusun
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Olahraga Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak
zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang
perenang dari Zaman
Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan
dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya.
Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara
dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan
hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus
Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku
mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang
(Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai
sekitar tahun 1800 setelah
dibangunnya kolam-kolam
renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur
Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia
Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang
merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade
Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai
nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA)
dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada
awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya
tersendiri pada tahun 1952.
B.
Pengertian Renang
Berenang adalah
gerakan sewaktu bergerak di, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan
ini dapat dimanfaatkan untuk dan. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari
satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan .
Berenang untuk keperluan rekreasi dan
kompetisi dilakukan orang di . Manusia juga berenang di , di ,
dan di sebagai bentuk rekreasi. membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
C.
Gaya renang
Dalam renang
untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang
yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung,
gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat
menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan
gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu,
Federasi Renang Internasional tidak mengatur
teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun
demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya
krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam
nomor renang gaya bebas.
1.
Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua
belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya
bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke
luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke
kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang
yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak
terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan
beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju
di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
2.
Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang
paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat
berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya
kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan
katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada
di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Dalam pelajaran berenang, perenang
pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya
dada adalah perenang yang paling lambat.
Tips :
1) Ketika mulai
belajar tangan berpegangan pada pinggir kolam, kemudian gerakkan kaki seperti
di atas. Lakukan sampai lancar
2) Kemudian Anda
bisa meminta seorang teman untuk memegangi tangan Anda, sehingga Anda bisa
menyeberangi kolam dengan menggerakkan kaki dan tangan tetap dipegangi teman
Anda. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang bisa melakukan ini.
Nb.
Kaki seringkali tidak mengapung di permukaan air, melainkan terlalu ke bawah. Hal ini dikarenakan kepala tidak masuk ke dalam air.
Nb.
Kaki seringkali tidak mengapung di permukaan air, melainkan terlalu ke bawah. Hal ini dikarenakan kepala tidak masuk ke dalam air.
Oleh karena itu
saat berlatih kaki ini sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk berlatih
gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Hal ini dilakukan dengan cara
memasukkan kepala ke dalam air selama belajar gerakan kaki dan menaikkan kepala
hanya bila mau mengambil nafas.
3) Setelah lancar,
maka sekarang kita agak ke tengah kolam. Kemudian kita mengapungkan badan
(seperti posisi meluncur) dan gerakkan kaki gaya dada seperti di atas sampai ke
pinggir kolam. Lakukan sampai lancar.
4) Setelah itu
sekarang mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan 2 atau 3 kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan tangan
gaya dada seperti di atas. Begitu seterusnya, lakukan sampai lancar.
5) Setelah cukup
lancar, maka mulailah belajar mengambil nafas. Ketika tangan bergerak ke
samping, maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil
nafas. Lakukan sampai lancar
6) Kemudian
berlatihlah lebih ke tengah dan berenang untuk mencapai pinggir kolam. Lakukan
terus sampai bisa selebar kolam renang.
Setelah lancar,
mulailah perbaiki gaya renang gaya dada Anda. Gerakan kaki dan tangan
bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas.
Gerakan tangan jangan terlalu lebar, melainkan agak ke bawah (hal ini akan
memberikan dorongan yang lebih kuat sekaligus memudahkan pengambilan nafas).
3.
Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang
berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas
air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat
atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan
gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar
air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap
start perenang gaya
bebas, gaya
dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari
dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan,
sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang
sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade
Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan
setelah gaya bebas.
4.
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah
salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara
bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke
depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke
atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala
muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar
air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan
gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang
belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi
gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut
kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu
didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya
kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan
dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi
teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar
E. Lapangan
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan
panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional
untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25
m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter,
dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hinggapaling sedikit 6,0 m dihitung dari
dinding kolam yang dilengkapi balok start Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.
b. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m
dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan
terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang
sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian
pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang
lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena
gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan
berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan
ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8
lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk
kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara
berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau
perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua
sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di
papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi
Omega mulai dipakai di Pan-American
Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
d. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur
waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.n
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok
start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan
balok start tidak melebihi 10°.
F.
Peraturan Perlombaan Dalam Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu,
gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start.
Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi
start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok
start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di
antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang
pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang
dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam
air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi
start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan
oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok
start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang
harus dalam keadaan diam.
G.
Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari
nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya
renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan
dalam Olimpiade:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
- Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
- Gaya punggung: 100 m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m.
- Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon 10 km.
Federasi Renang
Internasional
mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
- Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
- Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya
ganti
perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu
putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya
bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di
kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti
estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang
100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan
perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya
bebas.
KESIMPULAN
Pelaksanaan program olahraga pada
umumnya dan olahraga renang pada kususnya terutama pada saat pembinaan di
perkumpulan renang diperlukan beberapa factor yaitu: kualitas pelatih,
penyusunan program latihan, pelaksananaan latian kondisioning, pelasanaan program
latihan, penggunaan alat dan fasilitas dan evaluasi latihan.
SARAN
Ada
beberapa macam renang dan juga teknik-tekniknya oleh karena itu jika ada waktu
senggang tidak ada salahnya berenang. Lagipula berenang membuat tubuh kita
menjadi sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Russel, R.
1989. Swimming for Life. London : Penguin Group. Page : 7 – 42, 50 – 53.
Yunus, F. 1997.
Faal Paru dan olahraga. Jurnal Respirologi Indonesia, 17, 100 – 105.
Comments
Post a Comment