Lomba Menulis Kemerdekaan RI Tahun 2021
Menanti
Hari H
Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah seperti rasa ayam geprek yang
berlevel-level, dan sekarang sampai level 4 itupun diperpanjang hingga tanggal
16 Agustus 2021, tepat sehari sebelum kita memperingati Kemerdekaan Indonesia.
Kita semua berharap bahwa PPKM ini segera berakhir dan keadaan berangsur-angsur
membaik.
Setiap tahunnya
tanggal 17 Agustus adalah salah satu momen yang paling ditunggu masyarakat
Indonesia, dari hal yang paling sederhana yaitu pasang bendera di depan rumah,
menyalakan lampu kerlap-kerlip, lomba makan kerupuk, lombat karung, panjat
pinang dan lomba-lomba keseruan lainnya. Bagi pelajar dan mahasiswa menjadi
kesempatan yang langka untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)
baik di istana merdeka ataupun di daerah. Hal tersebut sungguh suatu kebanggaan
tersendiri bagi mereka yang mampu dan telah melewati berbagai persyaratan dan
latihan ketat.
Sejak Maret 2020
Pandemi covid mulai masuk ke Indonesia, bahkan ketika negara asal virus ini
sudah membaik, kita masih berjuang dan mencoba melawan pandemi ini. Bahkan
beberapa minggu terakhir ini semakin melunjak jumlah orang yang terpapar dan
jumlah orang yang meninggal. Hingga pemerintah terpaksa kembali memberlakukan
pembatasan yg berjilid-jilid.
Jika teringat
tanggal 17Agustus tahun lalu rasanya hampa, tidak ada ingatan dan memori yang
bisa dikenang. Kala itu Covid sedang dalam masa yang sangat menakutkan, banyak
pabrik tutup sementara, karyawan dirumahkan, pelajar belajar daring. Barangkali
sekarang kita sudah menyesuaikan diri dengan adanya WFH WFO, pelajar juga masih
belajar online tapi sudah lebih terarah dari awal-awal pandemi.
Tahun lalu upacara
di istana merdeka dilaksanakan dengan
khidmat, dan sederhana hanya 8 orang saja yang mengibarkann bendera sementara
di daerah ditiadakan upacara, kecewa tentu saja. Saya yang pernah gagal menjadi
paskibra bahkan ditingat sekolah pun sedih, apalagi mereka yang tahun lalu
bahkan tidak diberi kesempatan untuk mencoba.
Di tempat kerja
biasanya ada perlombaan seru, satu hari tanpa kerja dan hanya senang-senang
saja. Sungguh, rasanya rindu ketika bisa bercengkerama dengan bebas tanpa jarak,
tanpa masker dan tanpa rasa takut tertular. Tahun lalu jalankan untuk lomba dan
bersenang-senang, jika beruntung tidak dirumahkan, namun sedih ketika teman
bekerja ada yang terpaksa dirumahkan. Bus dan angkutan umum sepi sebab kita di
rumah saja. Beberapa orang bisa bertahan dan mencoba hal diluar zona nyaman,
menaklukkan ketakutan dan mencoba berdikari, beberapa masih berjuang untuk
mendapatkan pekerjaan. Tidak ada lomba, upacara sederhana, di rumah saja. Kala
itu, terlalu banyak berita negatif sampai kita lupa bahwa ada hari spesial
untuk memperingati kemerdekaan negara kita.
Tahun ini kita
masih berjuang, perputaran roda sangat terasa. Ada yang berhasil karena
terpaksa dengan keadaan dan berani mencoba, ada yang mengalami keterpurukan
karena jatuh ketika pandemi mendera. Jalankan masyarakatnya, bahkan negara pun
kewalahan untuk menghadapi ini semua, insentif dan bantuan dikucurkan berharap
tepat sasaran. Hutang negara membengkak, sampai akhir Juni 2021 mencapai 6.554,56
triliun atau 41,35% dari rasio utang pemerintah terhadap PDB. Masih dibawah
batas yang ditetapkan oleh undang-undang yakni 60% dari PDB namun hal ini juga
menunjukkan bahwa pemerintah cukup kewalahan menghadapi Covid, dan dalam proses
penggalakan vaksinasisasi yang juga membutuhkan banyak biaya. Namun, hal ini
merupakan indikasi baik, ketika perlahan sedikit demi sedikit masyarakat mulai
divaksin. Kegiatan ekonomi juga mulai kembali tumbuh yang didorong dengan
peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi
pemerintah.
Sungguh
menyenangkan mendengar kabar bahwa kegiatan upacara tahun ini akan dilaksanakan
dengan paskibraka sebanyak 68 putra putri terbaik Indonesia. Siapapun itu saya
ucapkan saya turut bahagia dan bangga, biar nanti hanya bisa berkaca-kaca di
depan layar kaca. Perjuangan yang tidak mudah dengan protokol kesehatan yang
ketat, latihan yang keras dan perjuangan ini akan segera indah saat tiba
waktunya nanti.
Barangkali tahun
ini untuk perlombaan tetap sulit kita laksanakan, lomba makan kerupuk, lomba
balap karung, panjat pinang, dan lomba-lomba lainnya yang diharuskan kita
berkumpul tidak bisa dilakukan. Tapi ada banyak alternatif untuk turut
memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia pada tahun ini. Ada banyak lomba yang
bisa diterapkan dan kita ikuti seperti lomba foto, lomba desain, lomba membuat
video, lomba kuis online dan lain sebagai yang bisa dilakukan tanpa tatap muka
secara langsung. Selain itu, sadar atau tidak selama pandemi ini kita dituntut
untuk maju, semua serba online dan kita telah melewati itu selama setahun.
Pandemi ini tanpa kita sadari memaksa kita memangkas waktu untuk menjadi
manusia yang lebih modern dan update terhadap teknologi.
Jadi jika ditanya
apa yang saya lakukan untuk turut memeriahkan hari kemerdekaan Republik
Indonesia, maka jawabannya adalah tulisan ini. Dirgahayu Indonesia, kita kuat,
kita bisa, semangat untuk kita semua yang sedang berjuang, berjuang melawan
virus ini, berjuang mengalahkan ketakutan untuk keluar dari zona nyaman, berjuang
untuk membahagiaan mereka yang kita sayangi.
Semarang, 14
Agustus 2021
halo, buat ngisi blog yang sudah lama ditinggalkan hehe.... tentu saja hanya sekadar tulisan tak banyak makna, hasil tulisan untuk lomba yang tentu saja tidak menang :-D. semakin tua merasa semakin sibuk, padahal banyak waktu luang, barangkali mungkin hanya pikiran saya yang sibuk, sementara aktivitas positifnya nihil T.T
Comments
Post a Comment