esai tentang kemacetan kota (esai gagal waktu lomba dari unhas 2017)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Macet merupakan salah satu masalah klasik yang sampai saat ini terjadi di Indonesia. Apalagi ketika jam-jam sibuk, akhir pekan, hari raya dan libur panjang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan. Namun hal tersebut tidak dapat membantu banyak.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kemacetan. Salah satunya adalah populasi kendaraan pribadi yang terus meningkat setiap tahunnya.Hal itu tanpa diimbangi dengan pertambahan atau pelebaran jalan. Dulu jalan raya terasa begitu lebar, sekalipun itu hanya dua lajur saja.Tapi sekarang jalan terasa sempit meski itu sudah empat lajur. Tentu saja hal ini karena semakin banyaknya kendaraan yang berlalu lalang. Jika sudah seperti ini macet tak lagi bisa dihindari.Apalagi di kota-kota besar seperti ibukota.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar bekalang yang telah diuraikan secara singkat.Maka ada beberapa poko bahasan.Yaitu :
1. Penyebab tingginya populasi kendaraan pribadi di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
2. Akibat yang timbul dari tingginya populasi kendaraan pribadi dan kaitannya dengan kemacetan.
3. Solusi atau ide untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan akibat dari tingginya populasi kendaraan pribadi.



ISI

Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan pribadi di Indonesia selalu meningkat. Apalagi di kota-kota besar yang membutuhkan alat transportasi untuk bepergian. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pertambahan jalan ataupun pelebaran jalan, yang tentunya semakin menambah kemacetan. Penyebab utama tingginya populasi kendaraan adalah sifat konsumenrisme masyarakat. Dimana manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya, selalu ingin lebih dan punya yang orang lain punya, tanpa peduli kebutuhan juga kondisi keuangan. Kendaraan tidak lagi dianggap barang mewah yang sulit untuk dibeli. Apalagi dengan adanya promo membeli motor atau mobil kredit dengan uang muka kecil, semakin meningkatkan sifat konsumenrisme masyarakat.

Jika kita mengamati sekeliling, dalam setiap rumah rata-rata memiliki kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Di setiap rumah itu banyak yang memiliki lebih dari satu kendaraan.Bahkan lebih banyak jumlah kendaraan daripada penghuninya.Sungguh sangat disayangkan, penggunaan kendaraan pribadi tidak dioptimalkan sebaik-baiknya. Ketika motor yang seharusnya menampung dua orang atau mobil yang sekurang-kurangnya bisa menampung empat orang hanya dikemudikan sendirian. Sementara yang lain mengemudikan kendaraan sendiri. Selain membludaknya populasi kendaraan hal ini juga memperparah kemacetan.Faktor lain penyebab tingginya populasi kendaraan adalah pelajar yang mengendarai motor untuk bepergian ke sekolah. Pelajar yang seharusnya belum diizinkan untuk mengendarai kendaraan, sudah berani dan dengan bangganya berlalu lalang di jalan raya. Miris sekali tentunya, peraturan hanya dianggap sebagai angin lalu.Seolah praturan ada untuk dilanggar.

Dari tingginya populasi kendaraan pribadi ini tentu sangat berakibat pada transportasi bangsa. Dimana kendaraan umum seperti bus dan kereta api semakin jarang dipakai. Dengan alasan lebih cepat dan praktis bila mengendarai kendaraan pribadi. Sehingga angkutan umum semakin terbelakang dan sulit untuk maju bila masyarakat sendiri enggan untuk menggunakannya. Masyarakat menuntut untuk pelayan yang baik dalam angkutan umum namun tidak diimbangi dengan dukungan dan sikap yang mendukung untuk tuntutan tersebut.

Tingginya populasi kendaraan pribadi juga semakin meningkatkan polusi di Indonesia.Semakin banyak kendaraan yang digunakan semakin banyak emisi yang dibuang. Sehingga terjadinya pemanasan global besar-besaran yang seharusnya bisa dikurangi jika populasi kendaraan juga berkurang. Selain itu akibat yang paling kasat mata adalah kemacetan. Dimana sekian banyak kendaraan berada di satu jalan, sehingga terjadilah kemacetan. Apalagi di kota-kota besar, kendaraan saling berjubel, berjalan merayap, meski begitu masyarakat seolah tak peduli.Masyarakat terus mengeluh agar pemerintah mengatasi kemacetan, agar mereka tak perlu berjam-jam di jalan. Namun, masyarakat seolah lupa membangun negara maju juga harus didukung oleh rakyatnya.

Selama ini pemerintah sudah berupaya untuk mengurai kemacetan.Seperti pembatasan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta menggunakan sistem 3in1. Membangun fly over di persimpangan rawan macet dan persimpangan kereta api. Pembangunan jalan tol dan lain sebagainya. Namun kebijakan-kebijakan ini belum berjalan optimal dan belum bisa memecahkan masalah kemacetan dan tingginya populasi kendaraan di kota-kota besar. Sistem jalan 3in1 dianggap tidak efektif sebab ini bukan mengurangi jumlah kendaraan namun hanya memindahkan kemacetan.sistem jalan 3in1 juga akan dihapuskan karena tidak bisa membantu mengurai kemacetan. Jumlah fly over di Indonesia sangat sedikit sekali. Pembangunan fly over dan jalan tol pastinya membutuhkan anggaran dana yang tidak sedikit. Hal ini hanya bisa dilakukan bertahap, mengingat anggaran yang cukup besar.

Untuk itu, demi mengatasi tingginya populasi kendaraan pemerintah bisa mengeluarkan peraturan/kebijakan agar setiap orang tua wajib mengantar anaknya, atau si anak diwajibkan menggunakan kendaraan umum. Selama ini mungkin pelajar malas untuk naik angkutan umum dan orang tua mereka juga malas untuk mengantar sehingga naik kendaraan pribadi adalah solusinya. Padahal jika ditilik lebih dalam selain melanggar aturan, itu juga menyebabkan parahnya kemacetan dan membahayakan bagi pelajar. Sehingga dengan adanya peraturan ini, anak bisa mendapat haknya untuk disayangi dan orang tua melaksanakan kewajibannya untuk mengantar anak setidak-tidaknya sampai usia 16-17 tahun.

Pemerintah juga bisa menaikkan pajak kendaraan pribadi, juga denda dan sanksi yang tegas untuk keterlambatan bayar. Saat pembelianpun juga ada pajaknya, dengan begitu harga kendaraan pribadi akan naik dan motor ataupun mobil akan kembali menjadi barang mewah. Masyarakat akan berpikir dua kali untuk membeli kendaraan pribadi. Mengingat besaran pajak yang harus ditanggungnya tahun demi tahun. Masyarakat akan menggunakan kendaraan pribadi seperlunya, dan membeli sesuai kebutuhan. Dengan begitu selain mengurangi populasi kendaraan, kebijakan ini juga menekan sifat konsumenrisme masyarakat.

Setelah muncul peratutan untuk mengantar anak, dan menaikkan pajak. Maka masyarakat akan enggan untuk membeli kendaraan pribadi melebihi kebutuhannya. Dengan begitu pelajar dan masyarakat membutuhkan angkutan umum.Maka upaya selanjutnya adalah memberikan pelayanan angkutan umum yang ramah, aman dan murah tentunya. Kita semua tahu bahwa pelayanan angkutan umum di Indonesia jauh dari kata baik. Mulai dari bus-bus yang sudah tua dan karatan, tak layak pakai, datang terlambat, hingga pelecehan seksual. Bahkan busway yang digadang-gadang akan mengurangi kemacetan ibukota ternyata masih belum bisa mengurai kemacetan.Hal inilah yang sesungguhnya penyebab utama masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum yang pada akhirnya memperparah kemacetan. Dengan adanya pelayanan angkutan umum yang baik, maka masyarakat akan menerima kebijakan kenaikan pajak.

Alangkah lebik baik lagi jika kendaraan umum seperti bus kota memiliki penumpangnya sendiri-sendiri. Maksudnya bus-bus yang ada dipecah penggunaannya. Ada bus yang khusus mengantar jemput pelajar, ada bus yang khusus untuk wanita bahkan supirnya, dan ada bus untuk semua kalangan. Dengan begitu para pelajar akan merasa nyaman untuk naik kendaraan umum, mereka bisa merasa nyaman dan mengobrol dengan teman-teman sebayanya. Selain itu para wanita tidak akan merasa was-was akan adanya pelecehan seksual dalam kendaraan umum. Tentu saja hal ini diimbangi dengan perbaikan pelayanan kendaraan umum, juga kedisplinan sesuai waktu jam kerja agar penumpang tidak menunggu lama di halte. Peremajaan bus-bus tua dan menambah jumlah bus yang ada. Dengan begitu masyarakat dengan sukarela menerima kebijakan-kebijakan itu dan beralih ke angkutan umum.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Populasi kendaraan pribadi di Indonesia di kota-kota besar selalu meningkat pesat setiap tahunya. Hal ini ini menjadi salah satu penyebab kemacetan. Populasi kendaraan selalu meningkat karena adanya sifat konsumenrisme dari masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut dan mengurangi tingkat kemacetan pemerintah bisa menetapkan kebijakan untuk menaikkan pajak kendaraan pribadi juga sanksi yang tegas. Kebijakan untuk mengantar anak juga dapat mengurangi populasi kendaraan pribadi. Selain itu perbaikan pelayanan angkutan umum juga sangat diperlukan, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman untuk menggunakan angkutan umum. Kemungkinan besar masyarakat akan merasa tidak terima dengan adanya kenaikan harga kendaraan pribadi juga pajaknya, masyarakat dengan rasa terpaksa akan naik angkutan umum. Ketika mereka tahu bahwa pelayanan juga kondisi kendaraan umum sudah dibenahi dan semakin baik dengan adanya sistem pembagian bus. Masyarakat akan terbiasa dan nyaman untuk naik kendaraan umum. Seperti kata pepatah "awalnya terpaksa, lama-lama biasa".

B. Saran

Semua ide hanyalah ide tanpa ada tindakan dan dukungan. Gagasan demi gagasan telah banyak diutarakan, namun bila semua itu tidak ada dukungan dari pemerintah maupun masyarakat maka tidak akan ada perubahan yang lebih baik. Kita hidup dalam satu negara yang terdiri dari banyak orang dengan berbagai lapisan. Jika setiap orang memiliki kesadaran untuk memajukan negara, maka semua bisa terjadi. Nasib kita ada di tangan kita sendiri, apa kita memilih untuk tinggal diam dan menunggu atau turut andil memajukan bangsa.

saya tida tahu ini boleh di pos atau tidak, but kalau ada yang keberatan bolehlah komen dibawah saya langsung hapus.. oke... :-)

Comments

Popular posts from this blog

ARTIKEL BADMINTON/BULU TANGKIS DALAM BAHASA INGGRIS DAN ARTINYA

CONTOH SOAL AKUNTANSI (transaksi)

contoh soal akuntansi buku besar pembantu