Posts

Showing posts from 2020

Esai : Infrastruktur Maju, Ekonomi Melaju

Infrastruktur Maju, Ekonomi Melaju Oleh : Hijrah Anggraini Nashuha   Sejak negara Indonesia mengalami krisis ekonomi   pada pertengahan tahun 1997-1998 pembangunan infrastruktur Indonesia terhambat bahkan bisa dibilang terhenti. Keterpu rukan pembangunan infrastruktur di Indonesia, baik sebelum maupun setelah krisis ekonomi bukan hanya disebabkan oleh faktor internal, seperti minimnya anggaran pemerintah di sektor pembangunan, namun juga berasal dari faktor-faktor eksternal seperti sengketa pembebasan tanah. Infrastruktur   meliputi   jalan,   jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandar udara, jaringan telekomunikasi. Infrastruktur juga berupa energi listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan gas yang dibutuhkan untuk mendukung transportasi, industri dan rumah tangga. Fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, pasar, kantor polisi, serta   fasilitas   air   yang   meliputi   air   bersih,   penanganan   limbah,   DAM,   irigasi,   dan   pengaturan     juga   merupakan infrast

Fakta PKN STAN (Opini kali ya)

6 Fakta (Opini kali ya) di Kampus PKN STAN PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah naungan Kementrian Keuangan. Setiap tahunnya peminat PKN STAN tak pernah surut, bahkan dari tahun ke tahun selalu bertambah. Untuk tahun 2017 saja ada lebih dari 140.000 orang pendaftar sedangkan yang masuk menjadi mahasiswa-mahasiswi PKN STAN sekitar 6.500 orang. Betapa sulitnya menembus perguruan tinggi ini, tapi beruntunglah saya menjadi salah satu dari 6.500 orang tersebut. Nah, buat adik-adik dan teman-teman yang ingin masuk PKN STAN, saya harap artikel ini menjadi motivasi untuk terus belajar dan berjuang untuk PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) tahun 2018. Artikel ini berisi fakta-fakta yang saya temukan setelah lebih dari 3 bulan menjadi mahasiswi PKN STAN dan melewati masa kritis (read: UTS). Jadi apa saja fakta yang saya temukan selama kuliah di PKN STAN: 1. Jebolan PTN Ini fakta dan benar-benar nyata. Sebenarnya bukan

Ada Pertemuan, Ada Perpisahan

Sering kan mendengar kalimat "ada pertemuan ada perpisahan", sering juga mengalami. terlampau sering tapi memang tetap saja, tak mudah untuk membuang rasa sedihnya. tak mudah untuk menerima perpisahan dan membuat pertemuan dan perkenalan baru. Sejak lahir kita bertemu dan mulai mengenal orang-orang, ayah ibu, adik, keluarga, teman. waktu sekolah kita menemukan banyak teman silih berganti, ada yang datang dan pergi ada yang stay meski jarak memisahkah. ketika kuliah kita berpisah dengan ayah ibu dan keluarga, berpisah dengan teman-teman sekolah. berkenalan dengan tempat baru, lingkungan baru dan tentu orang-orang baru. hidup tak semudah itu untuk selalu membuatmu nyaman dengan orang-orang yang sama. selalu ada dan akan terus ada orang yang silih berganti. sebab sejatinya memang kita bertemu untuk berpisah. lulus kuliah mulai kerja, entah kantoran, buruh pabrik, memulai usaha, kita kembali menutup perpisahan dan membuka lembaran perkenalan. Dan akan terus begitu, semangat