Cerpen Islami - Mendekati Zina Juga Dosa
Mendekati
Zina Juga Dosa
Karya
: Hijrah Anggraini Nashuha
Muslimah
di seluruh Indonesia tentunya ingin menapakai indahnya surga Allah. Ada empat
kriteria yang bebas memilih pintu surge, yaitu seorang wanita yang menjaga
sholat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjauhi zina dan taat kepada
suami. Hal yang paling sulit bagi seorang wanita adalah hal-hal yang
berhubungan dengan zina. Mengapa demikian?
Seorang
wanita muslimah terutama bagi remaja-remaja yang beranjak dewasa dalam
kehidupan sehari-harinya, sholat lima waktu pasti tidak pernah ditinggalkan,
bahkan banyak yang melaksanakan sholat sunnah seperti sholat tahajjud dan
dhuha. Sementara puasa di bulan ramadhan sudah barang tentu dilaksanakan,
kecuali sedang menstruasi, sakit atau alasan lain. Apalagi di bulan ramadhan
amalan yang dilakukan dikali lipatkan pahalanya. Sementara untuk taat kepada
suami rasanya untuk remaja-remaja yang beranjak dewasa belum melalui tahap ini
dalam praktik kehidupannya, tapi tentunya sebagai calon istri dan ibu yang baik
seorang wanita harus belajar dari sekarang cara menjadi seorang istri yang baik
dan taat kepada suami. Menjauhi zina, naudzubillah, jangan sampai seorang
muslimah atau siapapun itu tejerumus dalam zina, selain dosa besar itu juga aib
keluarga.
Ada
dua poin penting yang kadang menjadi salah kaprah dalam kehidupan sehari-hari.
Muslimah yang baik memang sebuah keharusan menaati suami dan menjauhi zina.
Namun, banyak remaja-remaja saat ini yang notebene-nya belum menikah
menggabungkan dua hal tersebut. Saya mengatakan bahwa remaja-remaja tersebut
muslimah kepleset. Mereka tahu bahwa
zina dilarang, jalankan zina yang mendekati zina pun adalah dosa besar tapi
masih saja mencuri-curi kesempatan.
Misalnya
seroang remaja muslimah chating dengan bukan mahramnya yang itu tidak ada
faedahnya. Suatu ketika seorang temannya bertanya, “Kamu chating sama dia? Kamu
pacaran ya?”
“Enggak
kok, cuma chating biasa aja. Soalnya dia lucu, pengertian dan tahu banget cara
nyenengin aku,”jawab remaja itu sambil mengingat lagi pesan-pesan gombal yang
diterimanya.
“Sama
aja, hati-hati. Terejerumus zina loh,” nasihat temannya.
“Ih,
ya enggaklah. Aku kalau diajak ketemuan enggak mau, jadi cuma chating aja
sekalian belajar jadi calon istri,” balas remaja itu lagi. Teman remaja itu
hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, melihat temannya yang sedang dimabuk
kasmaran.
Bagaimana
mungkin chating dengan laki-laki yang bukan mahramnya disebut belajar menjadi
istri yang baik untuk suami. Apa sudah pasti bahwa laki-laki tersebut yang akan
menjadi suaminya kelak? Belum tentu. Hanya sekadar chatting, bahkan tidak
pernah bertatap muka mana bisa disebut zina? Membayangkan sesuatu tentang
laki-laki itu sudah mendekati zina. Seperti halnya dalam hadist bahwa mendekati
zina adalah berpuatan yang keji dan buruk. Memang benar, hanya chating awalnya,
tapi kita tidak pernah tahu bahwa setan bisa saja merasuki diri ketika kita
memberinya celah. Untuk itu, sejauh mungkin hendaknya menghindari chatting
dengan yang bukan mahramnya, kecuali untuk hal-hal yang bersifat penting
tentunya.
Itulah
kenapa saya bilang, banyak remaja yang beranjak dewasa itu muslimah kepleset.
Sudah tahu kalau itu salah, tapi berpikiran “Cuma dikit, enggak apa-apalah”.
Pikiran seperti inilah yang seharusnya diubah. Mindset kita sebagai seorang
muslimah hal-hal yang mendekati zina pun itu dosa dan harus dijauhi pula.
Belajar menjadi calon istri yang baik dan taat suami tak perlu mempraktikkannya
dengan pacaran, pikiran yang salah jika seperti ini. Kita bisa mengikuti
kajian-kajian khusus wanita yang disitu membahas tentang menjadi wanita
muslimah yang sesungguhnya. Juga belajar setinggi mungkin. Bukankah ada dalil
yang mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat”. Mau kelak menjadi
wanita karier ataupun ibu rumah tangga seorang wanita haruslah berpindidikan,
sebab wanita kelak akan menjadi ibu sekaligus guru pertama bagi anak-anaknya.
Menjadi
wanita yang dirindukan surga memang banyak tantangan, tapi semua itu bisa
dilalui dengan niat, komitmen dan iman. Kita sebagai remaja muslimah yang
beranjak dewasa, sering labil dan banyak godaan terutama tentang hal asrama
jadi mari kita jaga hati dan pikiran agar terhindar dari zna maupun yang
mendekati zina, agar menjadi salah satu penghuni surge nantinya. Aamiin.
Comments
Post a Comment