Essay tentang Oeang RI (hari Oeang 2017) Judul Uang Pelicin, Pejabat Tergelincir


Uang Pelicin, Pejabat Tergelincir
Oleh : Hijrah Anggraini Nashuha
30 Oktober 2017 nanti Indonesia merayakan Hari Oeang ke-71. Jika kita melihat sejarah munculnya uang Indonesia yang pertama bernama ORI (Oeang Republik Indonesia), yang selain befungsi untuk alat pembayaran juga sebagai lambing utama Negara Indonesia telah merdeka, dengan mencetak uang sendiri. Di mana ORI resmi beredar di kalangan masyarakat pada 30 Oktober 1946.
index1.jpgindex.jpg
index2.jpgORI-1-Sen-Depan.jpg
(Oeang Republik Indonesia)
Seiring berkembangnya waktu penampakan Rupiah Indonesia pun juga berkembang, seperti yang kita ketahui pada 2016 lalu BI mengeluarkan bentuk uang rupiah baru. Uang rupiah baru tahun emisi 2016 telah dilengkapi penguatan unsur pengamanan terhindari upaya pemalsuan. Dengan penguatan unsur pengaman, BI yakin bahwa uang rupiah baru tahun emisi 2016 telah memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali masyarakat dan sulit dipalsukan.
Uang-Rupiah-Baru-Tampak-Depan.jpeg
(Uang Rupiah Baru 2016)
Awal mulanya Indonesia mencetak uang sendiri selain untuk lambang Negara tentunya juga untuk alat tukar yang sah untuk proses perniagaan namun pada nyatanya fungsi uang meluas menjadi pelicin urusan.
Berdasarkan hasil survey Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan 2013 lalu, sebanyak 71,72% responden di 11 kota di Indonesia menganggap politik uang itu adalah hal yang biasa. Hal ini jelas membuktikan bahwa dari dulu sampai sekarang dengan bentuk uang dari ORI sampai yang terbaru 2016 nyatanya tetap saja fungsi uang melenceng dari tujuan awal dibentuknya uang.
Kita bisa lihat kasus terbaru di salah satu kementrian Negara,  kasus suap BPK dari Inspektur Jenderal (Itjen) kementrian Desa PDTT Sugito ke auditor BPK Rochmadi Saptogiri disebut jaksa di BPK berasal dari saweran dari sejumlah direktorat di kemendes. 240 juta untuk opini wajar tanpa pengecualian (WTP) kemendes.
Pokok perkara dalam kasus tersebut, Inspektur Jenderal Kemendes Sugito di dakwa menyuap Rocmadi Saptogiri selaku auditor utama Keuangan Negara III BPK dan Ali  Sadli selaku Kepala Subauditorat III Auditorat Keuangan Negara. Sugito di dakwa bersama Kepala Bagian Tata Usaha dan keuangan Itjen kemendes, Jarot Budi Prabowo atas uang suap sebesar 240 juta kepada 2 pejabat BPK tersebut. Penyuapan tersebut dimaksudkan agar memberikan opini WTP terhadap LHP atas laporan keuangan Kemendes Tahun Anggaran 2016.
25 oktober 2017 lalu mantan pejabat di Kemendes Sugito dan Jarot divonis masing-masing 1,5 tahun dan denda uang, yang terbukti bersalah dalam kasus penyuapan tersebut. Karena adanya kasus tersebut banyak pejabat lain di lingkungan Kemendes banyak yg dicopot, dimutasi dan diturunkan pangkatnya demi  integritas, yang merupakan hal utama.
Eko selaku Menteri kemendes sangat menyayangkan adanya kasus penyuapan tersebut. Awalnya Pak Sugito hendak dijadikan ikon pegawai berkualitas. Awalnya masuk Kemendes dengan ijazah SMP, kemudian jadi teknisi dan sekolah sampai S-2. Tapi sayang kini harus berakhirr dibalik jerusi karena ketidak integritasannya dalam bekerja.
Uang memang dibutuhkan dalam kehidupan bernengara ini, tak satupun manusia dapat memungkiri hal tersebut. Namun memperluas fungsi uang menjadi bahan pelicin dalam kerja sama, berhati-hatilah sewaktu-waktu dirimu sendiri yang akan tergelincir. Jadilah pegawai yang berintegritas dan berkualitas . jangan terlena oleh uang pelicin maupun menjadikan uang sebagai pelicin jalan kesuksesanmu. Bukan sukses yang akan kau dapat, tapi tergelincir sampai ke bagian terbawah kehidupan.
Biodata :
Hijrah Anggraini Nashuha, kelas 1-41 prodi D1 Pajak. Bisa dihubungi melalui wa 087836926382 atau hp 0895390206828.


Comments

Popular posts from this blog

ARTIKEL BADMINTON/BULU TANGKIS DALAM BAHASA INGGRIS DAN ARTINYA

CONTOH SOAL AKUNTANSI (transaksi)

contoh soal akuntansi buku besar pembantu